Opini Berjudul "Menghadapi Gelombang Modernisasi: Tantangan Pendidikan Islam di Zaman Digital"

Oleh : Suraida Nur Kasim (Juara 2 Lomba Opini dalam Ajang Aksara 2 Inspiratif)

Di era globalisasi dan digitalisasi saat ini, pendidikan Islam dihadapkan pada tantangan besar untuk tetap relevan dan efektif dalam membimbing umat menuju pemahaman yang lebih baik terhadap agama. Gelombang modernisasi, yang datang bersama dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, tidak hanya mengubah cara kita berkomunikasi dan bekerja, tetapi juga memengaruhi cara kita belajar dan mengajar. Untuk itu, pendidikan Islam harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tanpa mengorbankan nilai-nilai dasarnya yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Hadis.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi pendidikan Islam adalah adaptasi terhadap kemajuan teknologi yang semakin mendalam. Kemudahan akses informasi melalui internet dan media sosial menawarkan peluang besar untuk memperluas pengetahuan, tetapi juga menghadirkan ancaman berupa maraknya informasi yang salah atau menyesatkan terkait ajaran agama. Di media sosial, berbagai pendapat yang tidak berdasar atau pemahaman agama yang ekstrem dapat dengan mudah tersebar, sehingga banyak kalangan, terutama generasi muda, yang terpengaruh. Dalam hal ini, pendidikan Islam harus memiliki peran aktif untuk memberikan literasi digital yang mendalam agar umat, terutama generasi muda, dapat memilah informasi yang sesuai dengan prinsip ajaran Islam yang benar (Buntoro, 2020).

Selain itu, pendidikan Islam juga dihadapkan pada tantangan dalam menyusun kurikulum yang relevan dengan perkembangan zaman. Banyak lembaga pendidikan Islam yang masih mengutamakan metode pembelajaran tradisional, yang lebih menekankan pada hafalan teksteks agama tanpa memberi ruang untuk pengembangan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan kreatif. Padahal, dunia yang semakin kompleks ini menuntut generasi muda untuk mampu berpikir kritis dan dapat menyelesaikan berbagai masalah dengan bijak. Oleh karena itu, kurikulum pendidikan Islam perlu diubah agar bisa mengintegrasikan ilmu agama dengan keterampilan hidup yang diperlukan oleh masyarakat global (Ismail, 2019).

Pendidikan Islam juga harus memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Pengajaran agama dapat dilakukan secara lebih menarik dan interaktif melalui platform digital seperti aplikasi mobile atau situs web yang menyediakan konten berbasis agama. Teknologi dapat membuka akses pendidikan kepada masyarakat yang sebelumnya sulit dijangkau oleh sistem pendidikan konvensional, seperti di daerah-daerah terpencil atau bagi mereka yang kesulitan dalam mendapatkan pendidikan agama secara formal. Namun, hal ini juga memerlukan pelatihan yang intensif bagi pengajar agar mereka dapat menggunakan teknologi dengan bijak dan sesuai dengan kaidah pendidikan Islam
(Suyanto, 2020).

Di sisi lain, teknologi juga membawa risiko terkait pengaruh budaya luar yang masuk melalui media digital. Globalisasi yang dibarengi dengan pesatnya perkembangan media sosial dapat mengikis nilai-nilai agama dan budaya lokal. Generasi muda, terutama yang lebih sering terpapar dengan media sosial, sering kali menjadi lebih terbuka terhadap ideologi-ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Oleh karena itu, pendidikan Islam perlu menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga jati diri, mengembangkan kritisisme terhadap budaya luar yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, serta mengajarkan etika dalam berinteraksi di dunia maya

Tidak kalah penting adalah kualitas pengajaran itu sendiri. Banyak guru agama yang mungkin belum sepenuhnya menguasai penggunaan teknologi dalam mengajar, sehingga mereka kesulitan untuk memanfaatkan potensi digital dengan optimal. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pelatihan berkelanjutan kepada guru agama, baik dalam hal metode pengajaran maupun dalam penguasaan teknologi, agar mereka dapat mengajar dengan cara yang lebih menarik dan sesuai dengan perkembangan zaman.

Pendidikan Islam diera digital ini membutuhkan perubahan paradigmatis, yang menggabungkan antara esensi ajaran agama dengan kemajuan teknologi dan pengetahuan modern. Jika hal ini dilakukan dengan bijak, pendidikan Islam akan mampu mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya memahami agama secara mendalam, tetapi juga siap menghadapi tantangan global dengan keterampilan dan wawasan yang luas.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama